Maraknya Gangguan Ormas Terhadap Dunia Usaha, Ketua APINDO Jabar Ning Wahyu Astutik, Beri Tanggapan Tegas

- Reporter

Selasa, 18 Februari 2025 - 22:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik

BANDUNG– Seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Jawa Barat, khususnya di kawasan industri, munculnya gangguan dari organisasi masyarakat (Ormas) menjadi isu yang semakin sering diperbincangkan.
Gangguan-gangguan tersebut kini mulai mengancam kelancaran operasional perusahaan.

Menanggapi hal ini, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, memberikan penjelasan lengkap mengenai dampak yang dirasakan oleh dunia usaha.

Dalam keterangan persnya pada Selasa, 18 Februari 2025, Ning Wahyu Astutik menegaskan bahwa gangguan yang terjadi tidak hanya terbatas pada kawasan industri, tetapi juga meluas ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di luar kawasan tersebut.

Beberapa bentuk gangguan yang sering terjadi, menurutnya, antara lain adalah pemaksaan penggunaan material bangunan dari kelompok tertentu, intervensi dalam proses penerimaan karyawan, hingga pemaksaan pengadaan katering dan barang lainnya.

Tak hanya itu, ormas juga melakukan pungutan uang keamanan, bahkan terhadap kendaraan logistik yang keluar masuk area industri, serta seringkali memblokir akses menuju perusahaan atau kawasan industri.

Ini semua, kata Ning, menciptakan hambatan yang merugikan dunia usaha dan menggoyahkan kelancaran operasional.

Menanggapi pertanyaan mengenai mengapa tidak memenuhi permintaan ormas untuk terlibat dalam kemitraan usaha, Ning Wahyu Astutik menjelaskan bahwa perusahaan memiliki tantangan besar dalam menjalankan kemitraan tersebut. Salah satunya adalah masalah ketidaksesuaian kualitas yang sering kali muncul.

Contohnya dalam pengadaan katering, meskipun pasokan berjalan lancar pada awalnya, namun masalah seperti keterlambatan bahan baku dan penurunan kualitas sering kali muncul. Selain itu, ormas juga sering kali tidak memahami pentingnya memenuhi standar kebersihan dan gizi yang ditetapkan oleh perusahaan.

Begitu juga dalam hal pengadaan material bangunan, di mana keterlambatan pengiriman dan kualitas yang menurun sering menjadi kendala. Banyak dari ormas yang tidak memiliki modal maupun pengetahuan yang cukup, sehingga kontrak mereka akhirnya dijual kepada pihak lain.

Hal serupa terjadi dalam pengelolaan limbah, di mana prinsip go green yang diterapkan oleh perusahaan sering kali tidak dipahami oleh masyarakat yang terlibat, yang berisiko merusak reputasi perusahaan jika limbah dibuang sembarangan.

Dalam hal perekrutan tenaga kerja, ormas juga kerap menemui ketidaksesuaian antara kriteria pekerja dengan persyaratan perusahaan. Banyak ormas yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan aspek legalitas atau kelayakan calon pekerja.

“Perekrutan tenaga kerja melalui ormas sering kali melibatkan biaya tambahan bagi pekerja, yang bertentangan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” ungkap Ning.

Ning Wahyu Astutik juga memberikan penjelasan mengenai akar penyebab dari gangguan yang sering dialami oleh dunia usaha. Menurutnya, faktor kecemburuan sosial dan ketidakpuasan ekonomi di masyarakat sering kali menjadi pemicu utama dari gangguan ini.

“Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha di Jawa Barat,” lanjutnya.

APINDO Jabar berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah untuk menanggulangi masalah ini, demi terciptanya iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan di Jawa Barat.

Dengan adanya sinergi yang baik antara dunia usaha dan masyarakat, diharapkan masalah ini bisa teratasi dan dunia usaha kembali dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari pihak manapun ***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Anggaran Pusat untuk Daerah Dipotong 24,7 Persen,Iswara Minta KDM Genjot PAD
Jabar Komitmen Bangun SPPG Bersertifikat Laik Higiene Sanitasi
Jawa Barat Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Terbaik Nasional
KDM: Ekspor Lancar, Ekonomi Warga Ikut Bergerak
KDM: Gerakan Poe Ibu Bukan Baru, Hanya Menghidupkan Kembali Tradisi Gotong Royong
KAI Daop 2 Bandung Umumkan Pemenang Lomba Foto HUT ke-80 PT KAI
Kolaborasi Pegadaian–ITB Hadirkan Inovasi Digital untuk Layanan Masa Depan
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Bersinergi Hadirkan Teknologi Daur Ulang Air untuk Keberlanjutan Lingkungan

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:18 WIB

Buruh Jawa Barat Minta Pemerintah Indonesia Aktif Perjuangan Keadilan Palestina

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:12 WIB

Lapas Sumedang Gandeng TNI-Polri Gelar Razia, Perketat Pengawasan dan Cegah Pelanggaran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:25 WIB

Isu Negatif Disanggah, Program BUMDes Surabaya Garut Dinilai Sesuai Aturan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:48 WIB

Bupati Garut Tetapkan Status KLB Keracunan MBG di Kadungora Garut

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:36 WIB

Korban Keracunan MBG di Kadungora Garut Bertambah Menjadi 299 Orang

Selasa, 30 September 2025 - 18:16 WIB

Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan MBG, Tiga Sekolah Terdampak

Minggu, 28 September 2025 - 21:02 WIB

DPPA Jabar Kasih Pemahaman Pelajar Agar Tidak Terlibat Aksi Anarkis

Minggu, 28 September 2025 - 11:29 WIB

KDM Tutup Sementara Tambang di Parung Panjang

Berita Terbaru

Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.

Uncategorized

Jabar Komitmen Bangun SPPG Bersertifikat Laik Higiene Sanitasi

Sabtu, 11 Okt 2025 - 11:24 WIB