Prof. Agus Pratondo Ungkap Kunci Sukses Peran Universitas dalam Meningkatkan Industri Indonesia

- Reporter

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. Agus Pratondo, Guru Besar Universitas Telkom (Tel U), Bandung

Prof. Agus Pratondo, Guru Besar Universitas Telkom (Tel U), Bandung

BANDUNG,METROJABAR.CO.ID – Tantangan dunia pendidikan tinggi di Indonesia semakin kompleks seiring pesatnya perkembangan zaman. Sebagai pusat pembentukan sumber daya manusia, universitas dituntut untuk tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga beradaptasi dengan kebutuhan industri. Salah satu tokoh yang berperan besar dalam menggerakkan transformasi pendidikan adalah Prof. Agus Pratondo, Guru Besar Universitas Telkom (Tel U), Bandung, yang juga tercatat 2% ilmuwan kelas dunia.

Dalam wawancara eksklusif Prof. Agus berbagi pandangannya mengenai kunci sukses dalam mengembangkan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, yang juga bisa menjadi model bagi universitas lainnya. Menurutnya, visi yang kuat menjadi fondasi utama bagi kesuksesan sebuah lembaga pendidikan.

“Visi universitas harus mencerminkan ambisi tinggi. Misalnya, Telkom University yang memiliki visi menjadi ‘World Class Entrepreneurial University’. Ini bukan hanya soal mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga yang memiliki semangat kewirausahaan yang mumpuni,” jelas Prof. Agus.

Ia menekankan bahwa transformasi universitas tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kewirausahaan yang sesuai dengan tuntutan industri. Inovasi dan kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri pun harus ditingkatkan guna menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global.

Dalam mewujudkan visinya, Universitas Telkom telah merancang delapan program strategis yang difokuskan pada pengembangan berbagai aspek lembaga. Salah satunya adalah peningkatan layanan administratif untuk dosen, mahasiswa, dan staf akademik, serta pengembangan fasilitas akademik yang memenuhi standar internasional.

“Laboratorium yang standar dan mencukupi sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian yang efektif,” tambahnya.

Prof. Agus juga menyoroti pentingnya kesejahteraan mental civitas akademika. Menurutnya, menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan kesehatan mental dosen serta mahasiswa menjadi prioritas utama dalam menciptakan lingkungan kampus yang produktif.

Budaya organisasi yang positif menjadi hal yang tak kalah penting. Prof. Agus menekankan nilai-nilai HEI (Harmony, Excellence, Integrity) dan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai budaya yang harus diterapkan di kampus. “Dengan budaya yang kuat, setiap individu dalam kampus akan lebih termotivasi untuk berkontribusi maksimal,” jelasnya.

Prof. Agus juga mengungkapkan pentingnya memperkuat hubungan antara dunia akademik dan industri. Universitas, menurutnya, harus membangun jembatan yang menghubungkan dosen dengan sektor industri.

“Kami melibatkan peneliti dari universitas untuk bekerja sama dengan perusahaan dalam menghasilkan inovasi berbasis riset. Ini tidak hanya bermanfaat bagi industri, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa,” ujarnya.

Di tengah pesatnya era digitalisasi, Universitas Telkom fokus pada transformasi digital, baik dalam aspek akademik, administrasi, maupun dalam membangun start-up berbasis teknologi. “Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana sistem yang ada mendukung kinerja administratif dan akademik dengan lebih efisien,” kata Prof. Agus.

Selain itu, penelitian juga menjadi aspek kunci dalam kemajuan pendidikan. Prof. Agus menyatakan bahwa penelitian di universitas harus menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Universitas Telkom pun terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan tata kelola jurnal agar dapat mencapai tingkat internasional, termasuk terindeks Scopus.

Salah satu langkah strategis lainnya adalah memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Prof. Agus menjelaskan bahwa pengawasan dan pengembangan pendidikan tinggi tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi harus melibatkan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

“Kolaborasi ini akan memastikan bahwa program tridarma pendidikan – pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat – dapat lebih terintegrasi dan memberikan dampak yang lebih besar,” ujar Prof. Agus.

Dengan semua langkah strategis ini, Prof. Agus optimis bahwa universitas di Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan mampu bersaing di kancah internasional.

“Kunci sukses pendidikan tinggi terletak pada kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan menjalin kolaborasi erat dengan industri serta masyarakat,” tutupnya ***


Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dirpamintel Ditjenpas Monev Rutan Bandung, Tegaskan Komitmen Zero Halinar dan Perkuat Ketahanan Pangan
Dinas Pendidikan Aceh Jadi Teladan Nasional dalam Kepemimpinan dan Transformasi Pendidikan
Polda Jabar Ungkap Korupsi Penyalahgunaan Dana Bantuan Kelompok Usaha Baru di Cikampek Pasca Covid-19
Dari Balik Jeruji Menuju Panggung Nasional, Kanwil Ditjenpas Jabar Tampil Memukau di IPPAFest 2025
Format Baru PMA 2025, Wadah Kolaborasi Jurnalis dan Citizen Journalism
Polisi Akan Dalami Dugaan Keterlibatan Disdukcapil Pontianak terkait Dokumen PalsuPenjualan Bayi
Polda Jabar Buru 3 Pelaku DPO Otak Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura
Tangis Haru Iringi Penutupan Pendidikan Panca Waluya Angkatan II

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:18 WIB

Buruh Jawa Barat Minta Pemerintah Indonesia Aktif Perjuangan Keadilan Palestina

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:37 WIB

RSUD Welas Asih Raih Peringkat Kedua Faskes Berkomitmen Terbaik

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:25 WIB

Isu Negatif Disanggah, Program BUMDes Surabaya Garut Dinilai Sesuai Aturan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:48 WIB

Bupati Garut Tetapkan Status KLB Keracunan MBG di Kadungora Garut

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:36 WIB

Korban Keracunan MBG di Kadungora Garut Bertambah Menjadi 299 Orang

Selasa, 30 September 2025 - 18:16 WIB

Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan MBG, Tiga Sekolah Terdampak

Minggu, 28 September 2025 - 21:02 WIB

DPPA Jabar Kasih Pemahaman Pelajar Agar Tidak Terlibat Aksi Anarkis

Minggu, 28 September 2025 - 11:29 WIB

KDM Tutup Sementara Tambang di Parung Panjang

Berita Terbaru

Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.

Uncategorized

Jabar Komitmen Bangun SPPG Bersertifikat Laik Higiene Sanitasi

Sabtu, 11 Okt 2025 - 11:24 WIB