Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, KPK Perkuat Posisi Sebagai Alat kekuasaan Untuk Memukul Lawan

- Reporter

Rabu, 25 Desember 2024 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Gema Pasundan,Rajo Galan.

Ketua Umum Gema Pasundan,Rajo Galan.

Kota Bandung (METROJABAR).- Perjalanan kasus Harun Masiku bak film drama Korea. Di bulan-bulan ini, kasus Harun Masiku mempertontonkan drama-drama kelas dinosaurus.

Ketua Umum Gema Pasundan Rajo Galan mengatakan, drama dimulai dari sayembara Rp. 8 Milyar yang dibuat oleh Maruarar Sirait yang seolah mengecilkan lembaga KPK dan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan demontrasi dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa.

“Menurut kami, banyak sekali kejanggalan dalam gerakan demonstrasi ini. Karena, mereka lebih peduli terhadap kasus yang tidak merugikan negara bahkan dalam tuntutannya tidak terlihat penuh tekanan untuk menangkap dan menemukan Harun Masiku,” kata Rajo dalam keterangannya, Rabu (25/12).

Rajo mengatakan, dalam aksinya, para demonstran ini justru menuntut untuk secepatnya mentersangkakan dan menangkap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

“Sungguh sangat mengerikan, karena gerakan ini terlihat terkondisikan dan seolah gerakan orderan,” tambahnya.

Rajo mengatakan, aksi-aksi mahasiswa dan ormas ini dilakukan di tengah rencana pemberlakuan PPN 12% yang mencekik rakyat, di tengah korupsi Joko Candra yang korupsi Rp. 546 miliyar atau kasus korupsi PT Timah Rp. 300 triliun dan kasus BLBI Rp. 138 triliun.

“Seperti pengalihan isu. Seolah para demonstran itu tidak peduli dengan kasus yang merugikan negara dan kebijakan pemerintah yang akan membuat kesulitan rakyat,” cetusnya.

Lebih lanjut Rajo menegaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menetapkan para pimpinan baru yang disusun di masa pemerintahan Joko Widodo.

Rakyat tentu berharap, pimpinan komisi anti rasuah ini bukanlah orang-orang titipan atau orderan dari para penguasa untuk memukul lawan.

“Tapi nyatanya baru saja dilantik mereka sudah menghianati harapan rakyat Indonesia. Karena bila dicermati, Sekjen PDI Perjuangan sangat keras dan tajam kritiknya kepada pemerintah untuk membela rakyat kecil,” ungkapnya.

Selain itu, kata Rajo, baru-baru ini PDI Perjuangan telah memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

Dengan melihat latar belakang ini, kata Rajo, penetapan status tersangka pada Hasto Kristiyanto ini sangatlah politis dan juga bagian dari praktek kriminalisasi hukum dan politik.

Terlebih, beberapa waktu sebelumnya dalam satu kanal Youtube, Connie Bakrie sudah memperingatkan penetapan tersangka pada Hasto Kristiyanto tinggal menunggu waktu yang tepat.

“Kami melihat kasus Harun Masiku ini ibarat ada udang di balik batu. Tujuannya bukan 100% untuk Harun Masiku, tetapi untuk menyerang PDI Perjuangan dan menangkap Sekjen PDI Perjuangan. Terlihat jelas bahwa KPK adalah lembaga orderan yang tidak mempunyai moral. Lebih baik bubarkan saja KPK,” tegaskan.

Rajo menegaskan pihaknya sepakat bila yang bersalah harus diproses hukum, namun harus dibuktikan bahwa KPK bukan lembaga orderan dan bukan alat kekuasaan untuk memukul lawan.

“Kita lihat saja apakah akhir dari drama kasus Harun Masiku, apakah setelah Hasto Kristiyanto menjadi tersangka lalu kelanjutannya seperti apa. Apakah setelah ini KPK tidak ada upaya lagi mencari Harun Masiku atau Maruar Sirait diam tidak lagi mengangkat kasus Harun Masiku lagi ke publik? Kalau memang betul, berarti sudah sangat jelas, KPK memperkuat posisinya sebagai lembaga orderan penguasa,” pungkasnya.*

Facebook Comments Box

Editor : Agus Kusmayadi

Sumber Berita : Wawancara

Berita Terkait

Kemenkum Jabar dan IKANO Unpad Gagas Skema Kekayaan Intelektual Jadi Agunan Bank, Dukung Pembiayaan UMKM dan Industri Kreatif
KDM Bantah Pemdaprov Jabar Endapkan APBD dalam Bentuk Deposito
Dirpamintel Ditjenpas Monev Rutan Bandung, Tegaskan Komitmen Zero Halinar dan Perkuat Ketahanan Pangan
Polda Jabar Ungkap Korupsi Penyalahgunaan Dana Bantuan Kelompok Usaha Baru di Cikampek Pasca Covid-19
Dari Balik Jeruji Menuju Panggung Nasional, Kanwil Ditjenpas Jabar Tampil Memukau di IPPAFest 2025
Format Baru PMA 2025, Wadah Kolaborasi Jurnalis dan Citizen Journalism
Polisi Akan Dalami Dugaan Keterlibatan Disdukcapil Pontianak terkait Dokumen PalsuPenjualan Bayi
Polda Jabar Buru 3 Pelaku DPO Otak Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 10:39 WIB

Jaga Kondusivitas Wilayah, Lapas Kuningan dan Koramil 1501 Tingkatkan Koordinasi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:09 WIB

Niat Mediasi Masalah Penagihan Utang Secara Damai,Lima Orang Warga Justru Jadi Tersangka

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:59 WIB

Peduli Anak Yatim,PT Satu Atap Nawasena Berikan Santunan Kepada Panti Asuhan

Senin, 20 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Aplikasi “Nyari Gawe” Jabar Dilirik Sejumlah Provinsi

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Samsat Kota Tasikmalaya Yana Suristriawan Raih Penghargaan Bergengsi dari Wali Kota, ini harapannya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:44 WIB

Puluhan Ribu Orang Telah Melamar Kerja Lewat Aplikasi “Nyari Gawe”

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:17 WIB

Wagub Jabar Tegaskan Komitmen Pemdaprov Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:10 WIB

KDM Serius Bangun Iklim Investasi yang Baik di Jabar

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat,Dedi Mulyadi menghadiri dialog Toleransi dan Perdamaian di Makara Art Center, Universitas Indonesia, Depok, Selasa (21/10/2025).

METROPOLITAN

Adab Budaya Sunda Ciptakan Harmoni Sosial

Selasa, 21 Okt 2025 - 19:43 WIB