Anggota DPRD Garut Tengok Janda Tua Yang Tinggal Sendiri di Rumah Tidak Layak

- Reporter

Senin, 16 Desember 2024 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Garut saat melihat janda tua yang tinggal sebatang kara di rumah tidak layak huni. Foto istimewa.

Anggota DPRD Garut saat melihat janda tua yang tinggal sebatang kara di rumah tidak layak huni. Foto istimewa.

Garut (METROJABAR) – Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan bersama Wakil sekretaris DPC PDI-Perjuangan menengok Ibu Yati Sumiati seorang janda tua yang tinggal sebatang kara di rumah tidak layak huni di Kampung Sanding Lebak RT 03/01, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Minggu (15/12/2024).

“Rumah yang dihuni oleh ibu yati sebenarnya bangunan permanen hanya saja karena ibu yati sudah 10 tahun menderita kelumpuhan, kondisi rumah jadi terbengkalai. Di semua bagian ruangan atapnya sudah bolong bolong kecuali di ruang tamu yang kini jadi kamar buat ibu yati,”kata Yudha, Senin (16/12/2024).

Menurutnya, di rumah ini nyaris tak ada furniture dan perlengkapan rumah seperti pada umumnya. Hanya ada tempat tidur dan meja buat menaruh makanan. Untuk makan sehari hari tetangganya yang bernama ibu lia sering berbagi masakan rumahnya untuk ibu yati. Juga ada keponakannya yang bernama kang asep yang sering menengok dan memberi makan ibu yati.

” Ya keponakannya Kang asep sendiri sudah berumah tangga dan tinggal di gordah kelurahan jayawaras tarogong kidul, sehingga kang asep tidak bisa setiap saat mengurus ibu yati. Dan Ibu yati tak memiliki handphone untuk berkomunikasi, tak ada radio dan tak ada televisi untuk menghibur dirinya. Untuk mengusir rasa sepi, ibu yati selalu menyempatkan membaca Al Qur’an,”ujar Yudha.

Lebih lanjut Yudha menjelaskan, Dia (ibu Yati) bisa ke kamar mandi jika ada orang lain yang memapahnya. Itupun sepertinya ke kamar mandi milik tetangganya, karena kamar mandi di rumahnya sudah rusak, apalagi dengan tak adanya pompa air.

“Ibu yati sangat bergantung ke keponakannya yang bernama kang asep,”ucapnya.

Kemudian, imbuhnya, ibu Yati sebelumnya menghabiskan waktu dalam kondisi ruangan yang gelap, “Di tanggal 5 desember 2024 ibu diana memperbaiki kabel kabel yang ada dan memasang lampu. Kondisi ada lampu dan ada listrik sejak tanggal 5 desember 2024. Betapa kesepiannya ibu yati sumiati. Dengan kondisi lumpuh tinggal di rumah yang tak layak huni. Setiap hari ibu yati hanya menaruh harapan kedatangan kang asep keponakannya yang masih memiliki welas asih untuk dirinya,”bebernya.

Menurutnya, ibu yati harus tinggal di griya lansia milik dinsos jabar atau kemensos RI.
Di griya lansia kondisi kesehatannya bisa lebih dimonitor. Asupan makanan juga terjaga. Ada banyak teman lansia juga baik yang penyandang disabilitas maupun yang normal fisiknya. Dengan banyak teman tentunya akan sedikit mengurangi kesepiannya.

“Yang saya bayangkan bagaimana jika ditengah malam beliau haus dan lapar. Atau ditengah malam beliau sakit. Ibu yati tak bisa dibiarkan tinggal sendirian di rumah yang tak layak huni tersebut, ibu yati harus tinggal di griya lansia ( panti jompo),”ungkapnya.

Yudha menyatakan Garut itu membutuhkan tambahan Griya lansia, karena mengingat banyaknya lansia miskin, lansia terlantar, dan lansia penyandang disabilitas salah satunya ibu Yati yang kondisi nya sangat memperihatinkan 10 tahun lumpuh tinggal sendiri di rumah tidak layak huni.

“Jadi seperti Ibu Yati ini memang harus dirawat di Griya lansia, hanya saja di Garut itu ada satu, bukan milik Pemkab Garut, tapi milik Dinsos Jabar yang kapasitasnya hanya untuk 75 orang. Di Garut itu memang harus ada penambahan griya lansia,”pungkasnya. ***

Facebook Comments Box

Editor : Agus Kusmayadi

Berita Terkait

Tanah Geser di Purwakarta, Pegadaian Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban di Desa Cigintul
Longsor di Tambang Gunung Kuda Cirebon, Ono Surono: Pemerintah Harus Lakukan Audit
Pirasat Buruk Dirasakan Istri Endang Sebelum Insiden Ledakan Amunisi Terjadi
Dedi Mulyadi Sampaikan Belasungkawa Atas Musibah Ledakan Amunisi di Garut
Bangkit dari Balik Jeruji: Rutan Bandung Latih Warga Binaan Jadi Pastry Chef dan Barber Profesional
Demam Emas! Pegadaian Jawa Barat Gelar Gebyar Emas untuk Jawab Antusiasme Masyarakat
Serunya Arung Jeram di Sungai Palayangan Cileunca, Pangalengan: Liburan Lebaran Bersama Keluarga yang Tak Terlupakan
Penanganan Gogosan Rel Petak Jalan Ciamis-Manonjaya Selesai Tepat Waktu, Jalur KA Dapat Dilalui Kembali
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:40 WIB

Daop 2 Bandung Tambah Kereta Dibeberapa Rangkaian Pada Libur Tahun Baru Islam 1447 H

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:40 WIB

Ono Surono Bantah Perintahkan Kades Pasir Munjul Kritisi Dedi Mulyadi

Minggu, 8 Juni 2025 - 12:27 WIB

Soekarno Historical Fun Run Sukses Digelar di Bandung, Ribuan Peserta Dihibur Juicy Luicy

Jumat, 6 Juni 2025 - 11:03 WIB

PDI Perjuangan Jabar: Idul Adha Momentum Kuatkan Semangat Berkorban

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:07 WIB

Perkuat Sinergi Pariwisata, Kadisparbud Jabar Tinjau Destinasi Unggulan di Pangandaran

Kamis, 5 Juni 2025 - 11:52 WIB

Perkuat Talenta Digital, KDM Resmi Luncurkan Jabar Istimewa Digital Academy 2025

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:29 WIB

Daop 2 Bandung Siap Layani Pelanggan di Masa Libur Idul Adha

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:41 WIB

“Badai Emas” Kembali! Pegadaian Hadirkan Hadiah Tabungan Emas hingga Paket Haji untuk Nasabah Setia

Berita Terbaru