BANDUNG,METROJABAR.CO.ID – Yuddy Renaldi secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah menerima adanya laporan terkait pengunduran diri Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
“Saya sudah mendapat laporan dari Komisaris BJB Direktur Utama menyatakan mengundurkan diri, dan sikap mengundurkan diri itu menurut saya sikap yang sangat baik karena bagaimanapun bahwa kelembagaan berbeda dengan personal,”ujar Dedi Mulyadi saat melakukan preskon di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Rabu (05/03/2025).
Dedi menjelaskan, Tindakan yang dilakukan oleh mantan dirut BJB itu adalah tindakan personal, Tapi BJB sendiri adalah kelembagaan perbankan milik rakyat Jawa Barat yang harus dijaga integritasnya.
Ia menambahkan, tidak tahu menahu apakah ada kaitannya dengan KPK menduga Bank BJB melakukan markup dana penempatan iklan pada 2021-2023 dengan nilai total Rp200 miliar, atau terjadi penggelembungan mencapai 100 persen pengunduran dirut tersebut.
“Tapi saya tidak tahu inti dari pengunduran itu. Yang jelas bagi saya pengunduran itu adalah sikap yang lebih baik dibanding meneruskan memimpin BJB,”ungkapnya.
Selain itu, terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) kasus korupsi iklan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) senilai Rp 200 miliar.
“Ya, kita ikuti apa yang menjadi ketentuan yang ada standarisasi di KPK, dan kita hormati seluruh proses hukum itu,”tuturnya.
“Tetapi proses hukum itu karena ini sudah proses mengundurkan diri ini tidak akan mengganggu proses pelayanan BJB itu sendiri,”tegasnya.***
Editor : Agus Kusmayadi
Sumber Berita : Liputan