Momen Harkitnas,KDM Akan Kembangkan Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa

- Reporter

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tali kasih orang tua dan siswa Bela Negara di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

Tali kasih orang tua dan siswa Bela Negara di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

BANDUNG, METROJABAR.CO.ID– Hari Kebangkitan Nasional Ke-117 tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi 273 pelajar Jawa Barat yang telah menyelesaikan pendidikan karakter Gapura Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi.

Bahkan sebagian siswa bela negara pun bertindak sebagai petugas upacara peringatan mulai dari menjadi pasukan pengibar bendera, hingga melaksanakan defile bersama 11 pasukan elit TNI/ Polri di akhir prosesi upacara.

Suasana haru pun menyeruak ketika sejumlah siswa bela negara bertemu orangtua dan keluarga setelah kurang lebih 18 hari digembleng di barak militer.

Bagi siswa yang orang tuanya tidak datang menjemput, terutama yang berstatus yatim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merangkul mereka sebagai anak angkat.

Mereka akan disekolahkan hingga dipersiapkan menjadi TNI/ Polri atau berkuliah sesuai minat.

“Ini kan urusannya soal rasa, hati, dan cinta. Siapa sih orangtua tidak terharu bertemu anaknya yang sudah berubah,” ungkap Dedi Mulyadi usai rangkaian acara di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi menyebut bahwa program yang diinisiasi olehnya merupakan salah satu upaya membangun hubungan emosional antara unsur pemerintah dengan warganya.

Program ini rencananya akan dikembangkan menjadi Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa, yang tetap akan berpusat di Dodik Bela Negara.

Namun sekolah ini akan lebih terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lainnya.

Menumbuhkan rasa nasionalisme

Untuk siswa atau peserta didik pun tidak hanya pelajar bermasalah, namun siswa lainnya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa dan negara.

“Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat itu dengan rasa, bukan urusan administrasi kewilayahan. Banyak orang meragukan, akhirnya waktu yang menjawab,” ucap KDM.

“Ini kan angkatan pertama, pendidikan dua mingguan,” sambungnya.

Ia pun menghaturkan rasa terima kasih kepada para peserta pendidikan karakter yang telah memperlihatkan diri sebagai manusia yang bertanggung jawab, mempunyai harapan dan masa depan.

KDM meyakinkan pula, jika para siswa mau bersungguh-sungguh berubah dan tak putus semangat belajar, maka apapun cita-citanya akan lebih mungkin untuk dicapai.

“Saya yakin besok kalian semua ada yang jadi tentara, polisi, dokter, pilot, ASN atau pengusaha. Jadi petani, damkar atau apapun yang penting kalian menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan,” tutur KDM.

“Kalian bukan anak nakal, tapi semua adalah anak hebat, anak Indonesia, anak Jawa Barat,  dan anak masa depan,” sambungnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengapresiasi Pemdaprov Jabar atas pendidikan karakter Panca Waluya yang telah meluluskan angkatan pertama.

“Ini adalah salah satu langkah yang sangat gemilang. Bagaimana menyalurkan potensi setiap anak yang pada dasarnya kreatif, energik, penuh dinamika, tapi karena lingkungan tidak kondusif baik di lingkungan rumah, sekolah maupun pergaulan akhirnya menyimpang dan diarahkan dengan tegas secara positif,” ucap Seto Mulyadi.

Evaluasi berkala

Seto juga tetap mendorong adanya evaluasi berkala, terbuka akan kritik yang membangun hingga melibatkan psikolog guna memastikan anak-anak pada kondisi psikologis yang baik.

Ia pun mendorong para pihak lainnya tak gengsi untuk meniru program pendidikan karakter dari Jabar ini, termasuk jika program ini diadopsi menjadi suatu gerakan nasional.

“Jadi dalam hal ini kami apresiasi dan tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa akan kami ikuti, juga ada tim psikolog sehingga kalau nanti hasilnya positif jangan ragu-ragu dan gengsi untuk dijadikan gerakan nasional,” tutur Kak Seto.

Bagaimanapun, menurutnya, kritik yang membangun tentu sangat diperlukan. Maka itu dirinya mengajak semua unsur untuk dapat bersatu memberikan lingkungan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak yang hebat.

“Pendidikan formal dan informal dalam keluarga juga perlu dilengkapi dengan pendidikan non formal. Itu bisa saja di Dodik Bela Negara, perpustakaan, sarana gelanggang olahraga mauun sanggar-sanggar seni. Jawa Barat bisa menjadi contoh dan alternatif,” kata Seto.

Ia pun mengaku terharu hingga meneteskan air mata kala melihat para siswa barak militer lulus dan bertemu langsung orang tua maupun anggota keluarganya.

“Anak-anak pada dasarnya membutuhkan uluran cinta dari tokoh-tokoh seperti orang tua, guru, pemimpin, pejabat sehingga mereka menjadi bunga yang sangat mekar,” ucap Seto.

Facebook Comments Box

Editor : Agus Kusmayadi

Sumber Berita : Liputan

Berita Terkait

Peringati Hari Pangan Sedunia,Daop 2 Bandung dan KAI Services Bagi-bagi Makanan di Stasiun Bandung
Selamatkan Bandung Zoo, Firman Manan: Pemkot Harus Bentuk Tim Transisi
Adab Budaya Sunda Ciptakan Harmoni Sosial
KDM Buka Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya Angkatan Keenam
Perkuat Kolaborasi, Lapas Kuningan Jajaki Kerja Sama dengan Polisi Militer
Jabar Siap Bebaskan Lahan Untuk Bangun Koperasi Merah Putih
KDM Komitmen Hadirkan Akses Listrik untuk Seluruh Warga Jabar Tahun Depan
KDM Tekankan Pentingnya Kejujuran dan Integritas dalam Diri Pengurus Koperasi

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 07:37 WIB

Sambangi Bank Indonesia, KDM Harap Tak Ada lagi Kecurigaan Pemda Simpan Uang dalam Bentuk Deposito

Jumat, 24 Oktober 2025 - 07:29 WIB

KDM: Hingga Hari Ini Tidak Ada Deposito, Tapi Uang Kas Daerah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:42 WIB

KDM Bantah Pemdaprov Jabar Endapkan APBD dalam Bentuk Deposito

Minggu, 12 Oktober 2025 - 17:43 WIB

Dirpamintel Ditjenpas Monev Rutan Bandung, Tegaskan Komitmen Zero Halinar dan Perkuat Ketahanan Pangan

Kamis, 11 September 2025 - 16:11 WIB

Polda Jabar Ungkap Korupsi Penyalahgunaan Dana Bantuan Kelompok Usaha Baru di Cikampek Pasca Covid-19

Minggu, 10 Agustus 2025 - 11:16 WIB

Dari Balik Jeruji Menuju Panggung Nasional, Kanwil Ditjenpas Jabar Tampil Memukau di IPPAFest 2025

Jumat, 1 Agustus 2025 - 12:26 WIB

Format Baru PMA 2025, Wadah Kolaborasi Jurnalis dan Citizen Journalism

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:55 WIB

Polisi Akan Dalami Dugaan Keterlibatan Disdukcapil Pontianak terkait Dokumen PalsuPenjualan Bayi

Berita Terbaru

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.

Uncategorized

Pemdaprov Jabar Pilih Instrumen Terbaik untuk Simpan Kas Daerah

Jumat, 24 Okt 2025 - 09:19 WIB