GARUT – Gerak cepat dilakukan APINDO Jawa Barat usai viralnya pernyataan Ketua DPP APINDO Jabar, Ning Wahyu, soal maraknya aksi premanisme yang mengganggu dunia usaha di Garut. Isu ini langsung direspons serius melalui rapat koordinasi strategis lintas lembaga yang digelar di Pendopo Garut, Kemarin.
Rapat tersebut menghadirkan jajaran strategis, mulai dari Polda Jabar, Korem 062 Tarumanegara, Forkopimda Garut, hingga para pelaku usaha. Hadir pula Bupati Garut, Kapolres, Dandim, Wakil Ketua DPRD, serta Kajari Garut semua menunjukkan komitmen yang sama: menjadikan Garut sebagai zona aman bagi investasi.
Premanisme Dinilai Hambat Investasi
Ning Wahyu membeberkan bahwa gangguan terhadap dunia usaha bukan hanya sebatas isu tarif atau logistik, tapi juga termasuk aksi premanisme yang kerap terjadi sejak awal pembangunan industri hingga perekrutan tenaga kerja.
“Modusnya bisa intimidasi, pungutan liar, bahkan gugatan tanpa dasar hukum. Ini merugikan pengusaha dan menghambat investasi,” ujarnya.
Ia menilai akar masalah terletak pada keinginan masyarakat sekitar untuk turut ambil bagian dalam industri, tetapi tanpa bekal kompetensi yang cukup. Untuk itu, APINDO Jabar mengusulkan solusi jangka panjang berbasis edukasi dan pelatihan keterampilan.
Garut Jadi Proyek Percontohan Bebas Premanisme
APINDO Jabar pun siap meluncurkan pilot project anti-premanisme di Garut, berkolaborasi dengan Polda Jabar, Korem 062 Tarumanegara, dan Forkopimda. Polda Jabar menyatakan siap membentuk pos pengamanan industri, sementara TNI menegaskan akan turun langsung ke lapangan bila ada gangguan.
Tak hanya itu, Kejaksaan Garut juga siap memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus premanisme agar menimbulkan efek jera. Di sisi lain, DPRD Garut mendukung penyederhanaan perizinan demi percepatan pengembangan kawasan industri.
Bupati Garut, Dr. Abdusy Syakur Amin, menyatakan dukungan penuh terhadap program APINDO dan telah menginstruksikan Dinas Investasi agar segala proses perizinan bisa diproses cepat dan tuntas. Ia juga mengapresiasi langkah edukasi, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat yang digagas APINDO.
Menutup rapat, Ning Wahyu mengajak seluruh pihak menjadikan Garut sebagai model daerah yang profesional, bebas premanisme, dan ramah investasi.
“Ini momentum penting. Mari kita ubah wajah Garut menjadi ekosistem bisnis yang sehat, aman, dan terus bertumbuh secara ekonomi,” pungkasnya ***