BANDUNG – Baru- baru ini Forkopimda Provinsi Jawa Barat di Gedung DPRD Jawa Barat melakukan penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan oleh sejumlah pemimpin daerah, termasuk Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, Ketua DPRD Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, Pangdam Jaya, Kapolda Jabar, Kejati Jabar, serta Kapolda Metro Jaya, Jumat, 21 Febuari 2025 belum lama ini.
Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam pemberantasan aksi premanisme dan ormas yang mengganggu dunia usaha di Jawa Barat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap langkah tegas Gubernur Dedi Mulyadi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi dunia usaha.
Menurut Ning, komitmen tersebut merupakan angin segar bagi pelaku usaha yang sering menghadapi gangguan dari ormas, baik di kawasan industri maupun di luar kawasan.
“Langkah Gubernur Kang Dedi sangat kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam menciptakan iklim usaha yang aman dan kondusif. Pelaku usaha di Jawa Barat, baik yang besar maupun kecil, sering kali dihadapkan pada gangguan dari ormas yang mengganggu kegiatan bisnis. Komitmen ini memberikan kepastian hukum dan keamanan, yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha,” ungkap Ning Wahyu Astutik saat diwawancarai setelah acara penandatanganan di Gedung DPRD Jawa Barat.
Ning Wahyu Astutik menambahkan bahwa langkah pemberantasan premanisme dan ormas yang mengganggu dunia usaha akan membawa dampak positif terhadap iklim investasi di Jawa Barat.
Dengan adanya jaminan keamanan berusaha, kepercayaan investor akan semakin meningkat, dan ini akan menciptakan peluang investasi yang lebih besar di provinsi yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 48 juta jiwa tersebut.
“Keamanan dalam berusaha tidak hanya melindungi investasi, tetapi juga memberikan perlindungan bagi para karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan. Dengan iklim usaha yang lebih baik dan aman, kita bisa menghindari potensi pemutusan hubungan kerja (PHK),” jelas Ning.
Menurut data terakhir, Jawa Barat memiliki sekitar 1,76 juta pengangguran, yang setara dengan 23,7% dari total pengangguran di Indonesia. Menurut Ning, situasi ini menjadikan pentingnya langkah-langkah nyata untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja melalui peningkatan iklim investasi yang aman dan bebas dari gangguan ormas.
Ning Wahyu Astutik juga memberikan apresiasi terhadap ketegasan Gubernur Dedi Mulyadi dalam menegakkan hukum dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Sejak awal menjabat, Kang Dedi telah menunjukkan keberanian untuk bertindak tegas, salah satunya dengan mengambil langkah cepat dalam menyusun rencana aksi pemberantasan premanisme di Jawa Barat.
“Kang Dedi bukan hanya pemimpin yang tegas dalam berbicara, tetapi juga berani mengambil tindakan nyata. Ia langsung memimpin langkah-langkah pemberantasan yang melibatkan berbagai elemen, termasuk aparat keamanan, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi dunia usaha di Jawa Barat,” kata Ning.
Ning juga menambahkan bahwa Kang Dedi adalah pemimpin yang tidak hanya mendengarkan laporan, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk melihat dan memahami kondisi nyata yang dihadapi dunia usaha, dari industri besar hingga UMKM. Pendekatan ini memungkinkan Gubernur Dedi untuk merumuskan kebijakan yang benar-benar selaras dengan kebutuhan dan realitas yang dihadapi para pelaku usaha.
“Kang Dedi tidak hanya berada di ruang kantor. Beliau turun langsung ke lapangan untuk menyaksikan sendiri tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha. Dengan mendengar langsung dari mereka, kebijakan yang diambil menjadi lebih tepat sasaran dan solutif,” lanjut Ning.
Sebagai penutup, Ning Wahyu Astutik berharap kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha semakin erat di bawah kepemimpinan Kang Dedi. Dengan sinergi yang kuat, dia meyakini bahwa pemerintah dan pelaku usaha dapat bersama-sama menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan Jawa Barat lebih maju serta kompetitif dalam dunia usaha.
“Harapan kami ke depan, kolaborasi dan komunikasi antara pemerintah dan dunia usaha semakin kuat. Ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membawa Jawa Barat menuju kemajuan yang lebih pesat. Komitmen Kang Dedi untuk memberantas premanisme adalah langkah awal yang sangat positif,” tutup Ning.
Langkah tegas yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, dalam memberantas premanisme dan ormas yang mengganggu dunia usaha di Jabar mendapatkan dukungan penuh dari APINDO Jawa Barat.
Selain memberikan rasa aman bagi pelaku usaha, komitmen ini juga diyakini dapat meningkatkan iklim investasi, menciptakan lapangan kerja, dan melindungi kesejahteraan masyarakat.
Dengan kepemimpinan yang tegas dan perhatian langsung terhadap dunia usaha, Jawa Barat diharapkan dapat menjadi provinsi yang lebih kompetitif dan ramah investasi di masa depan ***