Wartawan Jadi Korban Intimidasi saat Liputan Unjuk Rasa Tolak UU TNI di DPRD Jabar

- Reporter

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi tolak Undang-undang TNI di Kota Bandung berakhir ricuh.

Aksi tolak Undang-undang TNI di Kota Bandung berakhir ricuh.

BANDUNG,METROJABAR.CO.ID – Sejumlah wartawan mengalami intimidasi saat meliput aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang TNI di halaman Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Jumat (21/3). Salah satu jurnalis yang menjadi korban adalah Faqih, wartawan dari Kompas.com, yang mengalami pemukulan dan pengejaran oleh massa aksi saat menjalankan tugas jurnalistik.

Kejadian bermula ketika Faqih sedang merekam video di dekat kerumunan massa yang duduk di lokasi aksi. Tiba-tiba, ada beberapa orang di antara demonstran yang meneriakinya sebagai intel. “Awas-awas, itu yang gendut intel, itu pakai baju putih, lagi ngerokok,” ujar salah satu massa, menurut kesaksian Faqih.

Menyadari situasi yang memanas, Faqih segera menunjukkan kartu identitas pers (ID Card) untuk menegaskan bahwa dirinya adalah wartawan yang sedang meliput. Bahkan, beberapa peserta aksi sempat mencoba mengamankannya dan menyampaikan bahwa ia berasal dari media. Namun, situasi tetap tidak terkendali. Sejumlah massa yang diduga frustasi atau kelelahan tetap melakukan tindakan kekerasan terhadapnya.

“Saya sempat dipukuli, kepala kena dua kali, pantat ditendang dua atau tiga kali, sempat ditarik-tarik juga,” kata Faqih.

Meski mengalami kekerasan, Faqih mengapresiasi beberapa peserta aksi yang mencoba melindunginya dari amukan massa. “Sempat ada yang mengamankan, jadi saya berterima kasih,” tambahnya.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di lapangan, terutama dalam situasi aksi unjuk rasa yang panas. Insiden ini juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap kebebasan pers serta jaminan keamanan bagi wartawan dalam menjalankan tugas mereka.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun penyelenggara aksi terkait insiden tersebut. Namun, kasus ini kembali menyoroti pentingnya edukasi bagi peserta aksi agar tidak melakukan kekerasan terhadap jurnalis yang bertugas sebagai pengawas independen dalam menyampaikan informasi kepada publik.***

Facebook Comments Box

Editor : Agus Kusmayadi

Sumber Berita : Lipsus

Berita Terkait

Daop 2 Bandung Tambah Kereta Dibeberapa Rangkaian Pada Libur Tahun Baru Islam 1447 H
Ono Surono Bantah Perintahkan Kades Pasir Munjul Kritisi Dedi Mulyadi
KA Siliwangi Jadi Transportasi Pilihan Masyarakat Cianjur Saat Libur Idul Adha 2025
Soekarno Historical Fun Run Sukses Digelar di Bandung, Ribuan Peserta Dihibur Juicy Luicy
PDI Perjuangan Jabar: Idul Adha Momentum Kuatkan Semangat Berkorban
Perkuat Sinergi Pariwisata, Kadisparbud Jabar Tinjau Destinasi Unggulan di Pangandaran
Perkuat Talenta Digital, KDM Resmi Luncurkan Jabar Istimewa Digital Academy 2025
Daop 2 Bandung Siap Layani Pelanggan di Masa Libur Idul Adha

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:40 WIB

Daop 2 Bandung Tambah Kereta Dibeberapa Rangkaian Pada Libur Tahun Baru Islam 1447 H

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:40 WIB

Ono Surono Bantah Perintahkan Kades Pasir Munjul Kritisi Dedi Mulyadi

Minggu, 8 Juni 2025 - 12:27 WIB

Soekarno Historical Fun Run Sukses Digelar di Bandung, Ribuan Peserta Dihibur Juicy Luicy

Jumat, 6 Juni 2025 - 11:03 WIB

PDI Perjuangan Jabar: Idul Adha Momentum Kuatkan Semangat Berkorban

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:07 WIB

Perkuat Sinergi Pariwisata, Kadisparbud Jabar Tinjau Destinasi Unggulan di Pangandaran

Kamis, 5 Juni 2025 - 11:52 WIB

Perkuat Talenta Digital, KDM Resmi Luncurkan Jabar Istimewa Digital Academy 2025

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:29 WIB

Daop 2 Bandung Siap Layani Pelanggan di Masa Libur Idul Adha

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:41 WIB

“Badai Emas” Kembali! Pegadaian Hadirkan Hadiah Tabungan Emas hingga Paket Haji untuk Nasabah Setia

Berita Terbaru